Thursday, 30 April 2009

Cerpen Keren ni...

Istri Baru Gede



Taken from Hatta Syamsuddin's blog



“ Wow ! Aku masih cantik ! Hari ini kau lahir kembali Anita ! Selamat tinggal si imut rambut kepang dua. Selamat tinggal bando tweety kesayangan, bye..byee.. ”.

Anita, mahasiswi yang baru setahun kuliah itu tersenyum bangga. Ia mendapati bayangannya dalam cermin begitu memukau. Jilbab biru mungil itu melingkari lehernya dengan tepat. Dipadu dengan blus biru muda panjang dan celana jeans yang senada dengan warna jilbabnya ! Ia bukan lagi gadis korban mode ala amrik. Meski tumpukan majalah Gadis, Aneka, plus koleksi album penyanyi favotitnya semacam Mariah Carey dan Bryan Adam, masih rapi memenuhi rak bukunya.

Beberapa saat berlalu, Anita masih tersenyum-senyum di depan cermin. Siang ini ia akan lolos dari kejarah Ipunk . Dia pasti terkecoh dengan penampilan baru Anita. Biasanya, temen satu jurusannya itu paling rajin menarik-narik kepang rambut Anita. Alasan Ipunk simpel, dia inget kegagahan Zorro saat menarik tali kudanya !

Anita juga membayangkan bagaimana reaksi Mbak Hana saat ketemu dengannya nanti. Mbak Hana pasti akan tersenyum puas, pikir Anita. Dia yang selama ini rajin memprovokasi Anita untuk memakai jilbab.

“ Tapi Mbak, Rambut indah Anita nanti gimana ? sayangkan kalo ditutup begitu aja. Udah susah-susah kita ngerawatnya …? “, kilah Anita suat ketika. Saat Mbak Hana memberi nasehat untuk menutupi rambutnya.

“ Lha justru itu yang harus ditutup dek.. rambut kan termasuk aurat wanita “

“ Aurat apaan sih kak ? kenapa harus di jaga ? “

“ Aurat tuh yang paling suka bikin mata para cowok pada mlotot ! dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kecuali telapak tangan dan wajah !. Aurat itu milik kita yang berharga, masak kita obral begitu aja di jalanan.“

“ Oooo….kalo aurat , kita umpetin buat siapa Mbak ? “

“ Jelas buat suami Anita nanti ! Ngerti kan adikku sayang ? Anita kebayang gak kalau suami Anita nanti, misalnya, dia suka melototin aurat wanita ?? Nah, kita pasti gak seneng kan. Makanya sebagai wanita kita juga musti tutup aurat, supaya nggak banyak calon-calon suami kita yang jelalatan matanya nanti “

“ Oo..begitu ya mbak, Anita jelas pengin suami Anita nanti yang suka nunduk-nunduk kalo jalan, yang matanya nggak jelalatan, persis Bang Heru, abang kandungku tercinta ! “

Anita akhirnya menyerah juga. Apalagi saat Heru, abang kandungnya yang juga aktivis masjid di kampus, menghadiahi Anita selembar jilbab yang mungil. Anita memang masih belepotan kalau harus pakai jilbab yang lebar.

Mata Anita masih berbinar lebar saat Heru masuk ke kamarnya. Abangnya menyapa dengan haru .

“ Waw.. Subhanaallah, bidadari kecilku sekarang begitu bersahaja…apalagi kalau celana jeansnya di ganti rok panjang yang dikasih Mbak Hana kemariin..” Heru menggoda adik satu-satunya itu.

“ Ah, Bang Heru.. ada saatnya deh Nita pake Rok panjang, atau jubah sekalian kayak Mbak Hana. Sekarang Nita mau enjoy dulu pake jilbab dan celana jeans kayak gini. Sayang kan kalau jeans ini diobral begitu aja, apalagi yang ini kan belum lama Nita belinya.. Gak papa toh Kak ? “, timpal Nita manja.

“ Gak papa, tapi jangan kelamaan pake jeansnya.. bisa telat nikah nanti hiiii “

“ Telat Nikah ? yee..apa hubungannya… “

Mendengar kata nikah, Anita tersenyum lucu. Abangnya memang sering kampanye nikah dini di depan bapak-ibu mereka. Tapi bagi Nita, yang baru setahun melepas baju seragamnya, kata nikah masih sangat asing. Namun ia masih inget benar pesan Mbak Hana,

" dik Nita kalau mau nikah, nggak perlu tunggu Mbak Hana yach ? Tapi syaratnya, harus cari calon suami yang sholeh, rajin sholat, rajin ngaji, aktifis masjid diutamakan, trus bla..bla…."

Panjang lebar Mbak Hana menasehati Anita tentang calon suami yang ideal. Mendadak hati Anita teringat sebuah sosok seniornya yang dikaguminya beberapa hari ini.

“ Mungkin nggak ya aku yang slebor ini jadi istrinya nanti”, tanya Anita dalam hati, penuh semangat. Namun buru-buru Anita tersadar, ia tidak mau jadi pungguk yang merindukan bulan. Lagian, menurutnya, Mbak Hana jelas lebih serasi jika dipasangkan dengan sosok yang dikaguminya itu.

******************

Sudut ruang ICU rumah sakit islam itu tampak lenggang. Hanya sesekali satu dua perawat lewat menyapu pandangan. Anita dan Heru duduk terpekur di ruang khusus penjenguk. Mata bening Anita masih sembab, sudah satu jam ini airmatanya tak pernah berhenti terisak. Heru terlihat lebih tabah, mushaf AlQuran di tangannya membantu pikirannya tertata lebih jernih.

Mereka berdua sedih dan bingung. Siang tadi, Pak Hendra, ayah mereka tercinta masuk rumah sakit. Penyakit jantung koronernya kambuh, dan harus segera di operasi. Padahal, ayah mereka sudah lama juga menderita diabetes. Kata dokter, kemungkinan sembuh paska operasi bagi penderiata diabetes sangat kecil.

Namun yang membuat mereka bingung bukan cuma pernyataan dokter tersebut. Ayah mereka tercinta, saat siuman beberapa jam yang lalu, mempunyai sebuah permintaan terahir yang sangat membingungkan mereka semua.

" Ibu.. Bapak ngerasa penyakit bapak sudah sangat parah, mungkin sebentar lagi

Bapak akan meninggalkan ibu dan anak-anak semua. Sebelum Bapak pergi, bapak ada satu permintaan… ", bisik Pak Hendra pada istrinya, pelan dan lemah.

" Apa pak, ucapkan permintaan Bapak, saya dan anak-anak pasti akan memenuhinya… Apa yang bapak inginkan …", jawab bu Hendra dengan suara terisak. Matanya lembab berkaca-kaca.

" Sebelum meninggal, Bapak ingin menikahkan Anita terlebih dahulu. Bapak ingin melihat Anita menikah, di dampingi suaminya, siapapun dia. Anita anak perempuan kita satu-satunya, bapak belum tenang jika ia belum menikah. Bukankah ini perintah agama bagi setiap ayah, untuk menikahkan putrinya Bu..? ", Pak Hendra menjelaskan permintaan terakhirnya. Wajahnya terlihat sangat berharap.

. Anita dan Heru bingung, esok lusa ayahnya akan dioperasi. Berarti sebelum itu, Anita harus sudah nikah, sebagaimana permintaan terakhir ayahandanya tercinta. Anita sangat ingin membahagiakan ayahnya, tapi mungkinkah ? Ia belum punya gambaran tentang pernikahan, rumah tangga, bagaimana menjadi istri yang baik, atau bahkan bagaimana ketika hamil dan harus menjadi seorang ibu ?.

Hiii..Anita menutup wajahnya penuh kengerian. Terbayang ejekan nakal kakaknya, Heru, saat ia mencoba bikin eksperimen telor dadar di dapur. Hasilnya sudah bisa ditebak, gosong. Telur dadar ‘afrika’ bikinan Anita harus dikorbankan untuk menemani sisa-sisa sampah di tempat pembuangan. Terbayang pula koleksi boneka barbienya yang menggunung, komik-komik petualangan Tintin, Asterix, Lucky Luke, sampai Sailormoon yang tersimpan rapi di perpustakaan mininya. Haruskah ia mengucapkan selamat tinggal pada semua harta karunnya itu ?.Belum lagi dengan boneka gorilla setengah meter, hadiah dari pamannya yang S2 di Aussie. Apakah suaminya nggak cemburu kalau harus seranjang bertiga dengan gorilla ?

Satu pertanyaan yang harus di jawab lagi , dengan siapa Anita akan menikah ? Bu Hendra, Heru, dan Anita sendiri tentu kalang kabut dengan permintaan mendesak dari Pak Hendra, orang yang paling mereka cintai. Bagaimana dengan mantan pacar Anita ? Wow ! jumlahnya selusin ! Untuk menyeleksinya pun diperlukan waktu lebih dari seminggu. Itu berarti terlambat, karena waktu operasi tinggal esok lusa.

Di luar kamar perawatan, bu Hendra dan kedua anaknya masih membahas masalah pelik ini. Pernikahan bukan urusan sembarangan. Susah mencari pasangan buat si kecil Anita, yang sebagian besar malam-malamnya dihabiskan di kamar tidur ibunya!

“ Bagaimana jika dengan Roni, mantanmu saat baru masuk SMU dulu ? Surat-surat cintanya kan masih kamu simpen rapi di lemarimu kan ? Itu berarti kamu masih cinta ya sama dia. Lagi pula, ayahmu kan nggak mempermasalahkan dengan siapa. Yang penting kamu nikah besok lusa ! “, bu Hendra mulai mengusulkan sebuah nama di masa lalu Anita.

“ Apaa ? Roni mah ? Nggak mau. Dia tuh masih anak mama banget. Jangankan nikah, tidur aja masih susah sebelum dinina bobokin sama mamanya ..” , Anita memrotes usulan mamanya.

“ Ya udah, kalau gitu sama Mas Bayu aja ya, putranya pak dhemu yang di Jogja. Dia kan baru lulus kuliah, sekarang mungkin udah kerja di perusahaannya pak Dhe. Orangnya simpatik lho, ramah, khas orang kratonan deh ! “, Bu Hendra mempromosikan putra tertua kakaknya yang di Jogja.

“ Mas Bayu ? Ogah mah, Nita masih dendam.. waktu kecil kan Nita pernah diketapel sama dia. Lagian, terlalu banyak perbedaanya mah, Nita kan suka pop, kalau mas Bayu dari dulu kan penggemar kroncong ! Belum lagi kalau ada acara-acara di kraton, nggak mungkin kan putri cantikmu ini disuruh pakai jarit dan kebaya khas pesinden ? Norak banget Mah… pokoknya enggak deh ! “, Anita teguh menolak tawaran ibunya.

Bu Hendro menyerah, giliran Heru mencoba memberi solusi. Tapi ia juga kehabisan ide. Teman-temannya di masjid ? Mana mungkin mereka mau. Melihat cewek berjilbab seleher saja mereka sudah apatis, bagaimana lagi jika di tambah dengan celana jeans !. Merasa putus asa, iseng-iseng Heru menawarkan teman sejurusannya.

“ Nita, berminat nggak sama si Anjas, temen sekelas kakak ! “

Bola mata Anita sempat melebar. Mungkin ia merasa tidak menginjak bumi lagi.

“ Waaaw, yang bener Kak ? Nggak kuku deh ! Anjasmara sang Pangeran Kampus yang pemain sinetron itu kan ? Horee… mau doong ! Siapa tahu Nita juga bisa nebeng tenar, itung-itung investasi pengalaman buat jadi bintang film kaan. Eh..tapi… “

“ Tapi apa Nita ? “, kakaknya bertanya heran.

“ Tapi apa mungkin kak ? Anjas kan di jaga ketat sama tiga bidadarinya yang cantik-cantik. Mana mungkin Nita bisa menang bersaing dengan mereka yang serba lebih dan wah. Ogah ah, Nita nggak mau kalah secara memalukan. “

Permasalahan belum usai, Anita masih gamang menentukan pilihan. Tak ada yang diminati dari nama-nama yang ditawarkan mamah dan abangnya. Sampai akhirnya Anita berterus terang tentang sosok yang dikaguminya itu.

“ Bang Heru, boleh nggak Anita terus terang. Anita sebenarnya suka sama temennya mas Heru….eeng…”, agak malu-malu Anita mengungkapkan perasaannya.

“ Temen mas Heru, siapa ? yang dimana ? di kampus, di BEM, atau yang di masjid Kampus ? Boleh..boleh, sebutin aja Nita. Abang pasti akan melobinya sekuat tenaga. Ini demi papa kan ? “. Heru terus membujuk adik tersayangnya.

“ Kalau boleh milih, eeng… Anita mau nikah sama Bang Harun, temen kakak yang aktifis masjid kampus itu lho, yang berjenggot tipis, yang kalau suka nunduk, yang pekan kemarin ngisi di kajian muslimah kampus itu lho kak !”, panjang lebar Anita menyebutkan ciri-ciri sosok yang dikaguminya itu.

Kini giliran Heru yang terperangah hebat. Ibunya tentu lebih merasa heran lagi. Siapa pula yang dikagumi putri satu-satunya itu.

“ Maksud Nita, Harun Rasyid ? Ketua Masjid Kampus yang asal Padang itu ? Apa kakak nggak salah denger ? “

“ Bener Kak, Nita mau kok jadi istri Bang Harun. Emang kenapa Kak ? “ , tanya Anita polos.

Yang ditanya diam tak bersuara. Pikiran Heru semakin pusing. Ia sangat kenal dekat dengan sosok yang dikagumi adiknya itu. Tapi mungkinkah ? Harun Rasyid, Ketua Masjid Kampus yang hafal 15 juz Quran, yang bertahun-tahun malang melintang di belantara dakwah kampus, bersanding dengan Anita, adiknya yang baru seminggu memakai jilbab dan baru lancar baca juz amma ?

Semoga masih ada harapan, bisik Heru dalam hati. Atas nama ukhuwah dan persahabatan Heru akan meminta Harun Rasyid menjadi adik iparnya. Meski itu tampak sulit bagi Heru.. Baru sepekan lalu ia mendengar dari seorang temannya, ada seorang akhwat tingkat akhir yang nekat ‘melamar’ ketua masjid kampus itu, tapi oleh Harun lamaran itu ditolaknya dengan halus. Akhwat tingkat akhir saja di tolak, lalu bagaimana dengan Anita, adiknya yang slebor ?

Pagi harinya, di temaram hangat pekarangan masjid kampus, Heru memberanikan diri untuk bertemu Harun Rasyid. Ia berharap sahabatnya itu mau membantu persoalannya.

“ Apa ? menikah dengan adik antum ? Besok pagi ? Antum nggak sedang bercanda kan Her ?”, Harun terperanjat dengan permintaan aneh sahabatnya.

“ Please Akhi, tolong lah kami sekeluarga. Antum tahu permasalahannya memang begitu mendesak … Anita sendiri yang menyebut nama antum.Dia mau antum jadi suaminya ..”, Wajah Heru terlihat memelas. Harun juga mulai berkeringat.

“ Tapi Her, skripsiku kan belum selesai, aku juga belum bilang sama ortuku di kampung, belum lagi ustadz Hamzah, baru kemarin ana ditanya sama beliau soal nikah. Dan ana menjawab belum siap, bagaimana mungkin sekarang ana mau minta izin soal nikah sama beliau ? Her..nggak mungkin Her… “

Heru masih gigih, ia belum menyerah. Berbagai alasan dan bujukan ia tawarkan pada sahabatnya itu, agar bersedia menikahi adik kecilnya. Sampai akhirnya Harun terpaksa menyerah.

“ Aku akan sholat istikhoroh malam ini…. Besok pagi keputusannya. Ini karena antum sahabat dekatku Her… “

***********************

Hari baru menjelang, keesokan harinya, pernikahan yang sederhana dilaksanakan. Tak banyak tamu yang datang, mengingat ruangan perawatan cukup sempit menampung banyak orang. Syahdu memang, Anita menangis terisak, apalagi mengingat penyakit ayahnya yang hampir divonis dokter susah disembuhkan. Orang tua Harun jelas tak bisa datang, mereka hanya menelpon dari seberang. Beberapa teman Heru di masjid kampus datang, menyaksikan perhelatan yang cukup mencengangkan bagi mereka semua.

Pekan demi pekan berlalu. Kondisi pak Hendra paska operasi berangsur-angsur membaik. Kata dokter ini kasus yang sangat jarang terjadi, bisa dibilang sebagai anugerah Allah bagi keluarga Pak Hendra. Tentu saja semua menyambut gembira. Tapi tidak dengan Heru dan Anita, keluarga baru mereka mempunyai banyak cerita.

“ Dik Nita, kapan ngajinya .. udah hampir maghrib nih. Tadi janjinya mau ngaji sebelum maghrib khan ? “

“ Ntar dulu doong kaaak, Nita masih asyik nih. Acara kartun Tom and Jerry nya kan belum abis. Trus, habis ini kan ada siaran langsung seleksi AFI. Nita musti nonton kak, besok di kampus biar nggak tulalit di depan teman-teman.. “

“ Dik Nita, jilbab gedenya kapan di pakainya ? celana jeansnya di jual aja ya dee ? “

“ Yaaah kakaaak, kok nggak ngerti mode sih. Tahu si cantik Inneke Koesherawati nggak Kak ? itu kan model jilbabnya persis banget sama yang adek pake. Celana jeans ? sayang banget lo kak, kan belum kekecilan… “

“ Dik Nita, kaset rekaman nasyid punya kakak di taruh di mana ya ? “

“ Loh..itu punya kakak tho, maaf ya kak..tadi buat adek ngrekam lagu terbarunya Dewa dari radio. Soalnya tadi cepet-cepet banget …”

“ Dik Nita, kok tadi salaman sama cowok di kampus. Siapa itu ? Trus kemarin sore ditelpon cowok sepuluh menit, siapa lagi tuh ? Kakak cemburu berat nih.. “

“ Yee..kakak possesive banget ! Pak Kyai aja salaman sama artis, nggak ada yang protes. Trus yang nelpon kemarin kan si Ipunk, teman adek sejak SMU, dia tuh kemarin curhat soal pacarnya yang nggak setia, trus dia juga mau tukeran komik Kungfu Boy edisi terbaru …”

******************

Bulan demi bulan berlalu. Bahtera keluarga unik Harun dan Anita masih terus berlabuh. Ketua Masjid Kampus itu masih gigih berusaha mengubah istri tercintanya agar lebih dewasa. Sesekali Heru juga ikut memarahi adiknya yang masih bandel dan slebor itu. Hati Anita memang masih diliputi kemanjaan dan kebimbingan. Sampai suatu ketika di pagi hari, Anita muntah-muntah, perutnya terasa mulas. Ada yang baru dalam rahimnya.

“ Kak Harun, Anita pengin kayak ummahat, malu sama si kecil. Anita akan pake jilbab yang rapi. Anita akan sering tilwah, Anita mau rutin almatsurot, tahajud, sholat dhuha, puasa sunah….”. Suaminya masih diam mendengarkan.

“ Kak , Anita nggak mau bikin kakak gelisah lagi.Anita gak akan males pergi kajian lagi, Anita gak akan sering nonton tv lagi, nggak akan muter kaset-kaset Anita yang dulu, Anita nggak mau lagi kok salaman sama temen cowok Anita. Anita janji akan…bla..bla..bla… kakak percaya kan ? “

Harun tidak menjawab. Tiba-tiba ia berlalu pergi dari hadapan Anita. Ia menghilang cepat. Badannya bersimpuh, kepalanya tersungkur di sudut mushola rumah. Bersujud penuh syukur.

Friday, 21 November 2008

Allah itu memeberikan hidayah lewat jalan apapun....

Kira2 seminggu yang lalu aku bertemu dengan dosen pembimbingku...
Kemudian kita ngobrol2 tentang skripsi yang lama banget gak kelar2 lantaran aku telantarkan...
Baru mulai ngobrol dikit...eh...ada mas2 datang n nimbrung ngobrol bareng ama kita. (awalnya si be te juga...) Jadwal konsultasinya kan jadi batal...
oopss...tapi tunggu dulu...setelah cerita ke sana-kemari...ternyata timbul rasa penasaran terhadap mase tadi...
Ia bercerita tentang dulunya ia yang atheis...kemudian sekarang jadi percaya adanya Tuhan lagi...
Subhanallah....apakah yang menyebabkan ia kembali percaya Allah...?
Sederhana saja....
ternyata berawal dari keprihatinannya terhadap nasib para TKI-TKI yang bekerja di luar negeri...(tau sendiri kan gimana kondisinya..???)
Selama beberapa waktu ia memang berinteraksi langsung lewat chating sama mereka.
Nah..dari situ mase tadi menyadari bahwa Allah itu adil...ia percaya bahwa Allah itu tak pernah membebani manusia dengan ujian yang manusia itu tak mampu memikulnya....

Ia berfikir...coba kalo dia yang dalam posisi si TKI-TKI tadi, mungkin ia tak akan kuat....
Makanya ia kemudian menangis...dan kembali lagi pada Rabbnya....

Subhanallah...dengan pelajaran yang mungkin cukup sederhana...
Allah...membuka kembali hati manusia yang sekian lama telah tertutup....
Tak ada yang tak mungkin jika kita percaya....

Sunday, 11 May 2008

Ouw….ketemu lagi…Seperti janji ane kemarin, ini dia ni kelanjutan cerita cinta kemarin….

Oya, mohon diingat ya…ini cerita ane cut dari tulisan orang lain…

Selamat membaca dan rasakanlah nikmatnya CINTA…


Cinta Positif vs Cinta Negatif


Jujur, saya mungkin kurang ngeh jika bicara masalah cinta, karena saya belum menikah. (He…he, mohon doanya ya…). Saya pun alhamdulillah belum sempat pacaran, karena Allah keburu ‘menyesatkan’ saya dari jalan kemaksiatan menuju jalan yang terang benderang, jalan yang kita yakini bersama kebenaran dan keindahannya. Namun justru itulah, saya lantas menikmati cinta yang sejati. Lewat para sahabat yang mengantarkan diri ini semakin hari semakin berkarat (maksudnya kadar karatnya makin tinggi, seperti logam mulia itu lho…) alias semakin baik. Serta tidak ketinggalan, cinta kepada sang pemberi kehidupan alias cinta hakiki yang tertinggi.

Adanya energi membuat semua terasa ringan. Dengan energi, gampang saja si Edo misalnya, menghajar serombongan preman yang mengusili pacarnya, Dewi. Konon cinta bisa membuat si penakut menjadi pemberani. Dengan energi pula puasa ramadhan terasa begitu indah, meskipun sebulan penuh kita diperintahkan untuk tidak makan dan minum dari terbit hingga terbenam matahari.

Kendali, itu kuncinya

Energi itu akan di dihasilkan oleh reaktor hati, pembedanya adalah faktor pengendali. PLTN adalah sebuah tempat berlangsungnya reaksi nuklir yang terkendali, sehingga energi yang dilepaskan dapat menjadi komponen yang berfungsi untuk manusia. Itu energi positif.

Jika reaksi nuklir tidak terkendali, bayangkanlah ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki yang menewaskan ratusan ribu manusia dan menimbulkan kerugian yang luar biasa. Itu energi negatif.

Karena reaktor tersebut adalah hati, maka semua manusia pasti memilikinya. Positif atau negatif tergantung pada pengendalian manusia tersebut terhadap hati yang dimiliki. Seperti sabda rasulullah SAW :

“Inna fii jasadi mudhghotan Idza sholuhat sholuhal jasadu kulluhu. Waidza fasadat fasadal jasadu kulluhu. Alaa wahiyal qolbu.”

Sesungguhnya dalam jasad ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruhnya. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruhnya. Ingatlah bahwa ia adalah hati. (HR Bukhari Muslim).

Cinta Negatif, Apaan tuh?!

Adalah cinta yang dialirkan dari energi tak terkendali. Ini nich, cinta yang merusak. Terlahir dari syubhat dah syahwat. Ngakunya moderat, padahal kuno berat. Bagaimana tidak kuno, cinta yang lahir dari syahwat mulai ada sejak jaman bauhela, bagaimana mungkin orang yang tidak pacaran disebut sebagai ‘ketinggalan jaman?’
(hmmm…sekarang sapa yang ketinggalan jaman…?)

Cinta negatif kini telah membanjiri pasaran
(mo saingan sama HP kali….), menebar kemadhorotan. Remaja gelagapan dan tidak tahu jalan, akhirnya ikut-ikutan. Pacaran, free sex, kumpul kebo, selingkuh… mendadak jadi tren. Secara normatif, semua perempuan tidak mau melihat lelaki yang dicintai ngabuburit dengan perempuan lain. Namun anehnya, ia malah berdandan seseksi mungkin agar lelaki lain tertarik padanya. (Nah lo…gimana coba…? Aih…pusing dech, apa sih maunya…?)



Mana bisa kesetiaan dipertahankan jika syahwat dikedepankan?

Mau tahu korban dari cinta negatif? Kerusakan moral. Yap! Survey di Yogyakarta menyebutkan 97,05%
(innalillahi…..coba angka ini adalah angka yang menunjukkan kekreativan…?????) mahasiswa di Yogya tidak perawan, Survey itu dilakukan kepada 1660 responden dan hanya 3 orang yang mengaku belum melakukan aktivitas seks termasuk masturbasi! Astaghfirullah. Terlepas dari pro dan kontra tentang kashahihan hasil survey itu, jelas… data yang tercatat menunjukan sebuah ketakutan yang luar biasa bagi para orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya ke Yogya. (betulll…ane salah satunya, ortu n kakak wanti2 banget ane gak boleh skul di Jogja tapi ane bukan orang yang anti Jogja kok…biasa aja kali…semua pasti punya sisi baik n buruk, tergantung mo ngikut yang mana. Right…?)

Cinta negatif telah menjelma menjadi teroris!
(Eitz…iyakah..? kayak pengebom WTC aja…?)Bukan hanya cinta yang mengeksploitasi seks, juga cinta kepada tahta dan harta yang membuat manusia berubah menjadi serigala yang sanggup tertawa-tawa ketika mengunyah bangkai rekan sendiri. (hehe…srigala kalo ketawa gimana ya…)


Menggapai Cinta Positif

Cinta positif adalah cinta yang frame-nya adalah cinta karena Allah. Cinta kepada Allah sebagai cinta yang hakiki, sedang cinta kepada selain Allah dilaksanakan dalam rangka ketaatan kepada Allah. Jika diatas disebutkan bahwa kata kuncinya adalah ‘kendali hati’, maka jelas, untuk menggapai cinta positif, hati harus pertama kali ditundukkan. Jika hati telah ditundukkan maka akan bisa kita kendalikan. Jika hati terkendali, yakin deh, seluruh jasad dan akal kita pun mampu selaras dengan sang panglimanya tersebut.
(emang mo perang….? mm…iya lah ya…perang memerangi nafsu)

Bahasa Pena?

Jika cinta adalah energi, maka yang terlahir dari cinta adalah produktivitas. Pena hanya salah satu dari banyak pilihan, tergantung pada potensi masing-masing. Saya memilih pena karena profesi saya adalah seorang penulis. Karena bingkai kecintaan itu adalah cinta kepada Allah, maka saya akan menjadikan tarian pena saya sebagai ekspresi kecintaan kepada Allah. Serupa tapi tak sama akan dialami oleh teman-teman yang mahir dibidang lain, memasak, memprogram komputer dan sebagainya. Bukti cinta itu adalah produktivitas. So, jika kita tidak produktif, berarti tidak ada energi yang menggerakan, yang ujung-ujungnya, kamu tidak punya cinta. Kasiaaan deh Luuu.

Na….pada mo ngikut yang mana…? Menyalurkan potensi cinta lewat ekspresinya… sapa tau loe2 pada suka maen drama, ludruk, or ketoprak…?

Kenapa nggak…kalo semua itu dilandasi kecintaan kita pada Allah Azza wa Jalla…?

Ada apa dengan cinta? Jawabnya :
ada energi. Muaranya, produktivitas, optimalisasi potensi. Tentu saja yang kita usahakan adalah cinta positif, sehingga produktivitas yang tercetak adalah produktivitas yang positif pula.


Solo, 18 November 2002
Penulis adalah aktivis Forum Lingkar Pena dan Redaktur Majalah Pengembangan Pribadi Remaja Muslim KARIMA


Oke…selamat memburu potensi diri lewat CINTA…loe percaya kan kalo itu bisa…?


sumber : kafemuslimah.com

Saturday, 26 April 2008

Ada Apa Dengan Cinta

Tulisan ini ane temukan ketika ane iseng buka2 komputer trus nemu artiel2 keren di Bunga Rampai…..

Actually, sebenernya klop juga sama perasaan ane beberapa hari yang lalu…; )

Oke let’s check the story….


”Suatu hari, tiga tahun yang lalu, saya sedang bete berat. Entah mengapa, dunia terasa sempit, sumpek dan menyebalkan. Padahal banyak pekerjaan yang mestinya saya selesaikan. Laporan praktikum yang bertumpuk, makalah-makalah serta seabrek PR dari banyak organisasi yang kebetulan saya ikuti. Dalam perjalanan pulang menuju kost, mata saya tiba-tiba tertumbuk pada sebuah wartel. Tanpa tahu mau menelepon siapa dan untuk apa menelepon, saya dengan linglung memasuki salah satu kabin. Sebuah nomor tiba-tiba terpencet otomatis. 8411063! “Assalamu’alaikum…” sebuah suara yang mendadak terasa merdu terdengar.”

Seperti ada suntikan kesegaran yang luar biasa, mendadak semangat saya bangkit. Percakapan yang mengalir begitu saja telah mengubah dunia yang tadinya abu-abu menjadi penuh warna. Pemilik suara itu adalah seorang sahabat yang sangat dekat dengan saya. Meskipun jarang bertemu, kami yakin, ada cinta yang menginspirasikan berbagai ide mulai dari yang sederhana sampai briliyan. Cinta itu yang kami yakini menjadi pemotivator dari setiap langkah yang kian hari kian berat.

Ah, Cinta…
Saya selalu terpana dengan cinta. Membuat pikiran ini dengan susah payah membayangkan seorang Abu Bakar yang tiba-tiba berlari kesana kemari, kadang ke depan, ke samping, lantas tiba-tiba ke belakang Rasulullah. Saat itu mereka sedang dalam perjalanan hijrah menuju Madinah. Di belakang, orang-orang kafir Quraisy mengejar, bermaksud membunuh Muhammad SAW. Tentu saja sang nabi terheran-heran. Beliau pun bertanya dan dijawab oleh Abu Bakar, bahwa ketika ia melihat musuh ada di belakang, maka Abu Bakar berlari ke belakang. Jika musuh di depan, Abu Bakar lari ke depan, dan seterusnya. Abu Bakar siap menjadi tameng buat rasulullah. Agar jika ada musuh menyerang, ia lah yang lebih dulu menerimanya.

Itulah cinta. Sama seperti ketika mereka akhirnya kecapekan dan menemukan sebuah gua. Abu Bakar melarang Rasul masuk sebelum ia membersihkan terlebih dulu. Saat membersihkan, Abu Bakar melihat 3 buah lubang. Satu lubang ia tutup dengan sobekan kain bajunya, lalu yang dua ia tutup dengan ibu jari kakinya. Rasul pun tidur di pangkuan Abu Bakar. Pada saat itulah, Abu Bakar merasakan kesakitan yang luar biasa. Ia digigit ular. Namun ia tidak mau membangunkan Rasul dan terus menahan sakit hingga air matanya menetes. Tetesan itu menimpa rasul dan terbangunlah beliau. Berkat mukzizat Rasul, sakit itu pun berhasil disembuhkan. (Sumber, ‘Berkas-berkas Cahaya Kenabian’, Ahmad Muhammad Assyaf).

Ada apa dengan cinta? Kalau Mbak Izzatul Jannah (salah seorang teman dekat juga) menjawab, “ada energi disana”. Saya sepakat dengan pendapat itu. Bukan karena beliau adalah teman dekat, tetapi karena saya telah merasakannya. Dan saya ingin berbagai cahaya dengan kalian.

To be continued…….

Naaahhh…penasaran dengan energi yang timbul dari CINTA…?

Tunggu saja cerita cinta edisi mendatang…

Thursday, 24 April 2008

Ehm....hari ni tadi sebelum ane nulis ini....ane lagi be te...(hahahah...makanan apa tu...?) kata pak Guru ane. Be Te...makanan ruhiah kalo ane bilang. Coz be te nya butuh tausiyah... (",).
Yah...Allah memang Maha pembolak-balik hati...
Pagi2 ane berangkat kekampus dengan semangat '45 n semangat '98 (hehehe...) mo ada syuro' sama pengurus laen, dengan harapan bahwa ane juga bisa menularkan semangat itu buat adik2 ane. (maklum, ane adalah pengurus paling tua, satu2nya kalo boleh dibilang)
What happen setelah itu...?
Gak tau kenapa ane tiba2 ja merasa jenuh, sebel, muangkel de el el...
Gak seharusnya memang....Tapi mo gimana lagi...?
Namanya perasaan gak bisa dibohongi. Ane bener2 BT. Bosen n bener2 butuh tausiyah....
Jadilah ane lari ke warnet....
Ane temukan banyak hal di sini...temen2 ane....kakak2 ane....sodara2 ane...
Meskipun jauh tapi ane yakin mereka selalu ada buat ane...
Itulah kekuatan cinta....Cinta yang hanya didasarkan kepada Allah semata...
Makasih buat yang sudah menemani ane pagi ini.....
Buat yang menghibur ane hari ini.....
Yang kasih saran n nasihat buat ane....
Satu lagi..yang ngirim lagu Mother buat ane. (hehehehe...ngrepoti terus...)
Semoga ukhuwah ini berkekalan.....


Pak Guru ane bilang KEEP UKHUWAH (biasanya ditambah icon smile)

Tuesday, 22 April 2008

Aku pengen nulis……

Tapi nulis apa ya….?

KELUARGA BAHAGIA

Bahagia…..seluruh semesta….

Bermula dari keluarga…

Dari tetesan susu ibu tercinta….

Mengalirlah sungai kasih abadi…

Tumbuh dari keringat ayah

Kita perah pengorbanannya yang melimpah

Derai air matanya mengalir…

Di dalam kita membina cita-cita


Reff:

Rentaslah seribu lautan

Kembaralah ke seluruh alam….

Tak kan kau kutemui….

Semurni cinta semurni cinta keluarga….

Langkah remajamu ditusuk sembilu

Kembara dewasamu diatasmu

Ingatlah pesan ibu genggamlah pesan ayah

Kembalilah ke jalan Allah

Sayangi keluarga di situlah bahagia


Sambil dengerin Winamp, jadilah ane ketik lagu di atas dari Nowseeheart….

Yah…Keluarga bahagia..

Jangan pada protes ya…emang ni lagu gak ane tulis sampe selese….maklum…pas nulis ni lagu banyak mulut pada “crowat-crowet”, jadi pas bait terakhirnya buyar, Cuma terdengar samar2… tapi kalo mo kasih lengkapnya boleh juga. Ato mo koreksi dari bait ke bait juga boleh…boleh banget….

Siapa sih yang gak mau punya keluarga bahagia…? Punya Ibu yang sayaannngg sama kita, ayah yang bertanggung jawab, kakak yang selalu perhatian dan adek yang selalu nurut n bisa diajak berbagi…. Hehehe…ceritanya ni keluarga ane….

Bukannya pamer ni…tapi swear…ane baru nyadar n baru mulai bersyukur kaloo ane punya keluarga bahagia tu y…baru2 ini. Dulu…ane selalu nyesel kenapa ane dilahirkan dikeluarga ini..? kenapa ane terlahir di keluarga yang biasa2 aja (gak kaya…), gak pinter2 banget…, sampe2 ane pernah berpikiran bahwa bapak-ibu ane adalah orang yang bener2 kolot…alias gak tau perkembangan zaman (nauzubillah….maafin anakmu yang bersalah ini pak..bu…). Taukah kalian bahwa ane pernah juga berfikir seandainya ada orang yang mau mengadopsi ane, orang kaya, orang pinter, ane pasti milih tinggal sama orang itu. (Hihihi…astaghfirullah…durhaka gak sih…?)

Sampe suatu saat ane berdiskusi sama kakak ane yang pertama…dan kita baru menyadari bahwa sebenarnya kita mempunyai keluarga yang sangat bahagia….bapak-ibu yang perhatian sama anak2nya….(meskipun kadang terlihat galak dan gak rasional), tapi apapun itu….ane mulai bisa bersyukur…

Karna tak semua keluarga seperti keluargaku….

Karna tak semua keluarga sebahagia keluargaku….

Karna tak semua keluarga sedemokratis keluargaku….

Dan ane rasa juga tak semua keluarga seharmonis keluargaku.

Bukan…bukan ane pamer dengan keluarga bahagia ane….

Ane hanya ingin tunjukkan, bahwa seperti apapun keluarga kita…itulah rumah kita…itulah orang2 yang berperan besar terhadap kesuksesan kita…..dan bagaimana kita sekarang adalah hasil dari didikan keluarga kita….. apakah berarti kalau keluarga kita rusak kita juga ikut rusak…?

Bisa iya bisa tidak, tergantung kita memilih terdidik dengan didikan rusak juga atau kita memilih untuk mendidik keluarga kita menjadi keluarga yang baik….Dengan apa…? Dengan bahasa cinta… bahasa yang bisa dipahami oleh semua jenis manusia…. bahkan selain manusiapun mampu memahaminya… gak percaya…? Coba saja….

Hidup itu harus memilih…karena kita semua punya pilihan…. Baik-buruk, kita mau pilih yang mana…? Karna dengan pilihan itulah kita terdorong untuk melakukannya….

Salam dari sang pengharap cinta-Nya

22 April 2008

Sunday, 20 April 2008

Arti persahabatan itu.......

Artikel ini ane dapet dari blog sebelah dengan sedikit editan


Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita menangis ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita membayangkan sesuatu ?
Hal hal yang terindah di dunia ini biasanya tidak terlihat

Ada hal hal yang tidak ingin kita lepaskan
dan ada orang orang yang tidak ingin kita tinggalkan
Tapi ingatlah, melepaskan bukan berarti akhir dari dunia
melainkan awal dari kehidupan yang baru

Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis
Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah tersakiti
Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah mencari dan telah mencoba

Karena merekalah yang bisa menghargai
Betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka

Cinta adalah ketika kamu menitikkan air mata, tetapi masih peduli
terhadapnya
Cinta adalah ketika dia tidak mempedulikanmu, kamu masih menunggunya
dengan setia
Cinta adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih
bisa tersenyum
sambil berkata , ” Aku turut berbahagia untukmu ”

Apabila cintamu tidak berhasil, bebaskanlah dirimu
Biarkanlah hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam
bebas lagi
Ingatlah, kamu mungkin menemukan
cinta dan kehilangannya..
Tetapi saat
cinta itu dimatikan, kamu tidak perlu mati bersamanya..

Orang yang terkuat bukanlah orang yang selalu menang dalam segala hal
Tetapi mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh
Entah bagaimana, dalam perjalanan kehidupanmu,
Kamu akan belajar tentang dirimu sendiri dan suatu saat kamu akan
menyadari
Bahwa penyesalan tidak seharusnya ada di dalam hidupmu
Hanyalah penghargaan abadi atas pilihan pilihan kehidupan yang telah
kau buat
Yang seharusnya ada di dalam hidupmu

Sahabat sejati akan mengerti ketika kamu berkata, ” Aku lupa ”
Sahabat
sejati akan tetap setia menunggu ketika kamu berkata, ”
Tunggu sebentar ”
Sahabat
sejati hatinya akan tetap tinggal, terikat kepadamu
ketika kamu berkata, ” Tinggalkan aku sendiri ”

Saat kamu berkata untuk meninggalkannya,
Mungkin dia akan pergi meninggalkanmu sesaat,
Memberimu waktu untuk menenangkan dirimu sendiri,
Tetapi pada saat saat itu, hatinya tidak akan pernah meninggalkanmu
Dan sewaktu dia jauh darimu, dia akan selalu mendoakanmu dengan air
mata